Rabu, 25 November 2015

CHiCO with HoneyWorks - Ai no Scenario


Download video : http://www.achanime.net/chico-with-honeyworks-ai-no-scenario-pv-kara/
CHiCO with HoneyWorks - Ai no Scenario


Sekai azamuku yuruginai seigi
(Keadilan tak tergoyahkan yang menipu dunia)
Hodoite shinjitsu kono te no naka
(Akan kubongkar kebenarannya dengan tangan ini)

Daitan futeki na kage ga karei ni odoru
(Bayangan berani yang menari dengan indah)
Kimi ga kakushiteru himitsu itsuka kikasete yo
(Beritahu padaku suatu hari nanti tentang rahasia yang kau sembunyikan)
Nobashita te de fureru koto wa dare mo dekinai
(Hal itu tak dapat disentuh oleh tangan siapa pun yang terulur)
Kimi ga kakushiteru sekai boku ni misasete yo
(Jadi biarkan aku melihat duniamu yang kau sembunyikan)

Yureru nankai na kokoro
(Dengan jantung yang berdebar)
Tokiakashite ubau sono hitomi
(Akan kupecahkan teka-teki dan mencuri bayangmu)
Fuangatte naitetatte mitsukerannai yo
(Setelah kekhawatiran dan tangisan, aku tetap tak menemukanmu)
Nerau shinjitsu wa doko e kieta
(Lalu ke mana jawaban yang kutuju menghilang?)

Tatoe sekai azamuku kotae dato shitemo
(Bahkan jika itu adalah jawaban yang menipu dunia)
"Shinjite" sashidasu tenohira
("Percayalah", genggamlah tanganku dan bertahanlah)
Kesshite nigenai kowaku wa nai kara
(Aku takkan pernah melarikan diri karena aku tak takut)
Me o ake yowasa o kakikesunda
(Aku membuka mataku dan meredam kelemahanku)

Kurikaesareru unmei ni kimi wa kidzuiteru?
(Sadarkah kau bahwa takdirmu terus berulang?)
Boku ga kakushiteru himitsu itsuka kikaseru yo
(Aku akan memberitahumu suatu hari nanti tentang rahasia yang kusembunyikan)
Ayumiyoru itsuwari no kage kimi wa shiranai
(Ada bayangan palsu di dekatmu, namun kau tak tahu)
Mebaeta kioku wa karamu hitsuzen no toge de
(Semua tersimpan bersama kenangan dalam duri yang mengikat)

Mamoritai omoi de
(Dengan keinginan untuk melindungi)
Tada tachimukatte hodoku sono kizuna
(Aku mengambil posisi dan mengungkap hubungan ini)
Nando datte tasukeru tte yurugi wa shinai yo
(Aku akan terus menyelamatkanmu dan takkan ragu dengan keputusanku)
Kakusu shinjitsu wa doko e kieta
(Lalu ke mana kebenaran yang disembunyikan menghilang?)

Tatoe sekai o teki ni mawashita to shite mo
(Bahkan jika dunia menjadi musuhmu)
Shinjite boku dake mirai mo
(Percayalah padaku dan pada masa depan)
Kesshite nigenai mayoi wa nai kara
(Aku takkan pernah melarikan diri dan aku takkan ragu)
SHINARIO kowashite aragaunda
(Akan kuhancurkan skenario ini dan melawan balik)

Sekai o teki ni mawashita to shite mo
(Bahkan jika dunia menjadi musuhmu)
"Shinjite" sashidasu tenohira
("Percayalah", genggamlah tanganku dan bertahanlah)
Kesshite hanasanai kotae wa todoita
(Aku takkan melepaskan jawaban yang telah kutemukan)
Musunda unmei kono te no naka
(Aku akan menghubungkan masa depan dengan tangan ini)

Kurikaesareta kotae dato shitemo
(Bahkan jika jawaban itu terus berulang)
Kesshite nigenai kowaku wa nai kara
(Aku takkan pernah melarikan diri karena aku tak takut)
Aragaunda
(Aku akan melawan balik)

Lirik : http://annisacantika24.blogspot.co.id/2015/05/lirik-lagu-chico-with-honeyworks-ai-no.html

Senin, 23 November 2015

Parkir Liar, Kebiasaan Yang Harus Di Hilangkan



Ada kebiasaan tidak baik bagi para pengendara di Kota Palu. Di beberapa titik kita bisa menjumpai pengguna kendaraan yang parkir di bahu jalan atau on-street. Bahkan, kebiasaan jelek ini sering menyebabkan macetnya arus lalu lintas dibeberapa tempat.

Di Jalan Juanda misalnya. Pada malam hari kita bisa saksikan jejeran mobil yang terparkir di bahu jalan. Bukan hanya kendaraan roda empat tetapi juga kendaraan roda dua terparkir sembarangan memenuhi bahu jalan. Ini membuat pengendara yang lewat harus ekstra hati - hati sebab jalanan yang semakin sempit.

Begitu juga di Jalan Moh. Yamin yang dikenal dengan sebutan jalur dua. Pengendara harus lebih waspada karena seringnya kendaraan roda empat yang parkir sembarangan memenuhi bahu jalan. Apalagi, pengendara roda dua yang kadang suka nekat menerobos.  Kondisi jalan yang memang sudah terasa sempit, volume kendaraan yang semakin bertambah, ditambah banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan semakin membuat jalanan terasa kian sempit tiap harinya.

Untungnya, kota ini tidak diwarnai dengan angkutan kota seperti pete-pete di Makassar yang padat berseliweran.  Ini uniknya Kota Palu. Sangat jarang ditemukan angkutan kota. Karena, rata-rata warga memiliki kendaraan roda dua atau roda empat. Lihat saja, sangat jarang ditemukan warga yang jalan kaki.

Meski begitu, warga Kota Palu harus bersiap menghadapi kemacetan. Penambahan volume kendaraan roda dua dan roda empat tidak sebanding dengan pelebaran jalan.  Pada lima atau 10 tahun ke depan, kemacetan arus lalu lintas di Kota Palu akan semakin terasa.

Kemacetan arus lalu lintas di Palu juga sangat dipengaruhi dengan mental yang kurang tertib dari pengendara. Biasanya pengendara tidak sabar, sehingga menerobos meski itu melanggar. Mental seperti ini yang harus dihindari oleh para pengguna jalan dan membiasakan budaya tertib berlalu lintas.

Kota Palu ibaratnya sebuah kampung raksasa. Warga kotanya masih mengabaikan aturan-aturan berlalu lintas. Akibatnya, sampai sekarang ini masih banyak pengendara yang tidak mematuhi aturan lalu lintas. Pengendara kadang tak sabar, dan nekat menerobos meski melanggar. Padahal, melakukan pelanggaran lalu lintas adalah awal dari kecelakaan berlalu lintas.

Banyak Faktor-faktor yang membuat para pengguna jalan masih parkir sembarangan seperti banyaknya rumah makan, restoran, warung kopi yang tidak memiliki ruang parkir. Kurang tersedianya tempat parkir yang disediakan oleh Pemerintah Kota dan banyaknya tukang parkir liar yang memanfaatkan pengguna jalan yang parkir sembarangan.

Kita sebagai pengguna jalan harus sadar akan hak dan kewajiban kita, jangan menggunakan jalan seenaknya dengan parkir sembarangan terutama kendaraan roda empat, selalu tertib dalam berkendara demi keselamatan dan kenyamanan kita dalam berkendara. Begitu juga dengan Pemerintah, segera tertibkan tempat – tempat usaha yang tidak memiliki tempat parkir dan buat aturan tentang parkir liar yang membuat para pelanggar jerah agar budaya parkir sembarangan ini tidak terus mengakar dalam diri Warga Kota Palu. 

Jalanan Gelap, Warga Rawan Tindak Kriminal

   

Sejumlah ruas jalan protokol yang ada dikota palu minim penerangan lampu jalan. Sehingga hal itu membuat sejumlah pengguna jalan mengeluh sebab dibeberapa titik ruas jalan hampir tidak memiliki penerangan atau bahkan tidak memiliki lampu penerangan sama sekali seperti dijalan Trans Sulawesi Sekitaran Mapolsek Palu Timur, jalan Dewi sartika, jalan Datokarama, dan jalan Lasoso.

Hal ini Tentu membuat para pengguna jalan dan warga sekitar merasa was – was terutama saat tengah malam dan menjelang dini hari, mengingat tindakan kriminal yang terjadi didaerah yang penerangannya kurang memadai bisa dibilang jauh lebih tinggi dari daerah yang memiliki penerangan jalan yang baik.

Selain tempat – tempat yang tidak memiliki penerangan jalan terdapat juga beberapa tempat dikota palu yang ruas jalannya gelap karena lampu penerangannya rusak sebut saja disekitar jalan Soekarno-Hatta dan ruas jalan lainnya yang setiap malam gelap gulita dibebarapa tempat.

Banyak warga yang mengeluhkan hal ini terutama mereka yang beraktifitas dimalam hari dan baru bisa pulang saat tengah malam atau menjelang dini hari, mereka rawan tindak kejahatan seperti penjambretan, pembegalan, pemerkosaan dan tindakan kriminal lainnya. Setidaknya dengan adanya penerangan yang layak di bebarapa ruas jalan yang rawan tentunya juga akan mengurangi tindakan krimanal yang sering terjadi.

Masyarakat sudah membayar kewajibannya berupa pajak PPJ dan mestinya hak masyarakat juga harus dipedulikan oleh Pemerintah, hak untuk merasa aman dan nyaman dimanapun dia berada.

Selasa, 17 November 2015

DOA DALAM RINDU



Ketika hati bergelut dalam kerinduan
Hanya doalah yang bisa ku pancarkan
Ketika angin berhembus menusuk hati
Hanya doalah yang bisa menguatkan
Ketika hujan menghapus segalanya
Hanya doalah yang bisa mempertahankan

Hanya doalah yang bisa ku lakukan
Saat lidah tak lagi mampu berkata
Hanya doalah yang bisa ku lakukan
Saat aku sendirian dan kesepian
Dan hanya melalui doalah
Aku bercerita tentangmu pada sang Kuasa

Dalam doalah Aku memohon
Dalam doalah aku meminta
Dalam doalah aku berharap
Dalam doalah aku bercerita
Dalam doalah rindu ini terpancar

Rindu ku akan sebuah cerita
Rindu ku akan sebuah kenangan
Rindu ku akan semua hal tentang kita
Dan rindu ini hanya bisa kutitipkan
Lewat Doa yang ku panjatkan untuk sang Pencipta

Oleh   :   Anna Andriana

Senin, 16 November 2015

Truk Kostrad Terjun ke Jurang, 5 Prajurit Tewas




Poso (15/11) 5 Prajurit Satuan 433 Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Kostrad tewas dalam kecelakaan di Padeha, Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Truk yang mereka tumpangi diduga masuk ke jurang.

Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana, Kolonel CZI I Made Sutia dikonfirmasi via telepon membenarkan kecelakaan tunggal yang dialami rombongan tentara Kostrad tersebut. 5 Prajurit yang tewas adalah Praka Ahmad Darman, Praka Sulaiman, Praka Mukhtar, Praka Makmur dan ‎Serda Junaedi. Selain korban tewas, ada sekitar 16 orang yang terluka.

"Betul terjadi kecelakaan tunggal karena tergelincir di Poso. Ada korban jiwa 5 orang, saat ini ada di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Palu, Sulteng," ucap Sutia kepada Liputan6.com.

Menurut Sutia, keberadaan rombongan prajurit 433/Kostrad asal Sulsel tersebut di Kota Poso, dalam rangka mengikuti kegiatan bakti TNI yang akan diselenggarakan di sana.

Berdasarkan data yang dihimpun, Satuan Tugas (Satgas) Operasi Camar Maleo 4 yang terdiri dari Batalyon Lintas Udara (Yon Linud) 433/Js Kostrad sebanyak 5 truk ‎yang dipimpin Kapten Yustianto berangkat dari Markas Batalyon Infanteri (Yonif) 711/Rks menuju sektor 4, Napu.

Dalam perjalanan ke Napu, konvoi pasukan Yonif Linud 433/Js Kostrad itu sempat mampir di Polsek Palolo, Kabupaten Sigi untuk istirahat. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan menuju sektor 4 Napu.

Namun saat di perjalanan, tepatnya di Padeha, Desa Wuasa, Kecamatan Lore Timur, Poso, truk urutan kedua dari depan yang dipimpin oleh Kapten Yustianto selaku Komandan Kompi (Danki) ‎menyalip truk pertama yang dipimpin Lettu Syarif.

Saat menyalip itulah terjadi kecelakaan. Truk Kostrad tersebut terbalik dan terjungkir masuk ke jurang.


Sumber : Liputan6.com